Seri “Mencintai Nabi SAW Lebih Dekat”
Ringkasan Kitab Syamail Al-Muhammadiyah
Karya Imam At-Tirmidzi, Terbitan Ummul Qura.
(Terbit Setiap Jum’at Selama Momentum Mauludun Nabiy)
Diasuh Oleh Saifuddin A. Rasyid
Materi sesi ini merupakan bagian dari Bab 26, Jenis Lauk Pauk Yang Dimakan Rasulullah (34 hadis).
- Muhammad bin Sahl bin Askar, dari Aisyah ia berkata, “Sebaik baik lauk adalah cuka”.
- Qutaibah dari An-Nu’man bin Basyir ia berkata, “Bukankah kalian makan da n minum sekehendak kalian? Sungguh aku telah melihat Nabi kalian dan beliau SAW tidak mendapati kurma kualitas rendah sekalipun untuk mengganjal perutnya”.
- Abdah bin Abdullah al-Khuza’I dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, “Rasulullah bersabda ‘sebaik baik lauk adalah cuka’.”
- Hannad, dari Jahdam Al-Jarmi, ia berkata, “Kami sedang berada di rumah Abu Musa Al-Asy’ari, lalu dihidangkanlah daging ayam. Namun ada seorang lelaki dari kaum tersebut yang pergi menjauh. Lantas dikatakan kepadanya, ‘kamu kenapa?’. Ia menjawab: ‘aku pernah melihatnya (ayam) makan sesuatu, lalu aku bersumpah untuk tidak memakannya’. Abu Musa berkata, ‘Mendekatlah, karena aku melihat Rasulullahmakan daging ayam’.”
- Al-Fadhl bin Sahl Al-A’raj Al-Baghdadi dari Ibrahim bin Umar bin Safinah, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkaya, “Aku pernah makan daging burung hubara bersama Rasulullah”. (Note: Burung Hubara adalah nama umum untuk anggota keluarga Bustart, dengan nama ilmiah chlamydotis undulata atau chlamydotis macqueenii. Hidup di wilayah gurun dan stepa di Afrika dan Asia. Burung ini berukuran sedang, dengan bulu cokelat, abu abu, dan putih serta memiliki leher panjang. Panjang tubuh 55 – 75 cm, rentang sayap 135 – 170 cm. Nama lain spesies ini Bustart McQueen atau Bustart Houbara).
- Mahmud bin Ghailan, dari Abu Usaid, ia berkata, Rasulullah bersabda, “Makanlah minyak zaitun, dan gunakan ia sebagai minyak rambut, karena minyak itu berasal dari pohon yang diberkahi”.
- Muhammad bin Basysyar, dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah sangat menyukai labu. Suatu hari beliau diajak makan atau diundang makan. Maka aku mengikuti beliau. Lalu aku meletakkannya (labu) dihadapan beliau karena aku tahu beliau menyukainya”.
- Qutaibah bin Sa’id, dari Hakim bin Jabir, dari yahnya, ia berkata, “Aku pernah menemui Nabi SAW dan melihat disisi beliau ada labu yang sudah dipotong potong. Aku bertanya, ‘apa itu?’ Beliau menjawab, ‘ini untuk memperbanyak makanan kami’.”
- Qutaibah bin Sa’id, dari Anas bin Malik, ia berkata, “Ada seorang penjahit yang mengundang makan Rasulullah untuk menikmati masakan buatannya. Lalu aku pun pergi mengikuti Rasulullah untuk memenuhi undangan makan tersebut. Roti dari jelai gandum pun dihidangkan kepada Rasulullah yang disajikan dengan kuah beserta labu dan dendeng. Aku melihat sendiri beliau mencari cari labu di seputar nampan hidangan. Sejak hari itu akupun menyukai labu”.
- Ahmad bin Ibrahim Ad-Dauraqi, dari Aisyah, ia berkata, “Nabi SAW menyukai manisan dan madu”.
- Al-Hasan bin Muhammad Az-Za’farani dari Ummu Salamah, menceritakan bahwa, ia pernah menyuguhkan daging (kambing) yang dipanggang kepada Nabi SAW dan beliaupun memakannya. Setelah itu beliau langsung menunaikan shalat dan tidak berwudhu (lagi)”.
- Qutaibah, dari Abdullah bin Al-Harits, ia berkata, “kami pernah makan daging panggang bersama Rasulullah di masjid.”
- Mahmud bin Ghailan, dari Al-Mughirah bin Syu’bah, ia berkata, “Pada suata malam aku pernah bertamu bersama Rasulullah. Kemudian disuguhkanlah bagian rusuk kambing yang dipanggang. Maka beliau mengambil pisau panjang dan memotong sebagiannya untuk diberikan kepadaku. Setelah itu Bilal datang untuk menceritakan waktu shalat sudah tiba. Maka beliau meletakkan pisau itu seraya bersabda: ‘Beruntunglah Bilal’.”
- Washil bin Abdul A’la, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah pernah disuguhi daging, lalu beliau mengambil dzira’(lengan)nya. Bagian itu sangat beliau sukai, lalu beliau menggigitnya.”
- Muhammad bin Basysyar, dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, “Nabi SAW menyukai daging bagian lengan.” Ibnu Mas’ud mengatakan, “Dan beliau diracun dengan lengan kambing yang akan beliau makan. Dan beliau tahu bahwa yang meracuni daging tersebut adalah orang Yahudi.”
- Muhammad bin Basysyar, dari Abu Ubaid, ia berkata, “Suatu hari aku memasak untuk Nabi SAW. Beliau sangat menyukai daging bagian lengan. Aku pun menghidangkan daging itu kepada beliau. Beliau berkata, ‘Berikan lagi sepotong lengan’. Lalu aku menghidangkan kepada beliau. Kemudian beliau meminta lagi, ‘Berikan lagi sepotong lengan.’ Lalu akupun bertanya, ‘Wahai Rasulullah, memangnya kambing mempunyai berapa lengan?’ Beliau menjawab, ‘Demi Zat yang jiwaku berada di tanganNya, andai saja engkau diam, tentu engkau bisa memberikan kepadaku daging lengan itu terus menerus ketika aku memintanya’.”
- Al-Hasan bin Muhammad Az-Za’farani, dari Aisyah, ia berkata, “Sebenarnya bukan bagian lengan yang disukai Rasulullah. Namun beliau tidak mendapatkan daging kecuali sesekali, juga karena beliau ingin segera makan, sedangkan lengan adalah bagian yang paling cepat matangnya.”
- Mahmud bin Ghailan dari Abdullah bin Ja’far berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, ’daging yang terbaik adalah daging bagian punggung’.”
- Abu Kuraib Muhammad bin Al-A’la, dari Ummu Hani’ ia berkata, “Nabi SAW masuk menemuiku lalu bersabda, ‘Apakah engkau memiliki sesuatu?’. Aku menjawab, ‘Tidak, kecuali roti kering dan cuka.’ Maka beliau pun bersabda, ‘Rumah tidak dikatakan kosong dari lauk pauk selama masih ada cuka’.”
- Muhammad bin al-Mutsanna, dari Abu Musa Al-Asy’ari, Nabi SAW bersabda, “Keutamaan Aisyah dibandingkan seluruh wanita adalah seperti keutamaan tsarid (bubur) atas seluruh jenis makanan yang lain.”
- Qutaibah bin Sa’id, dari Abu Hurairah, bahwa ia pernah melihat Rasulullah berwudhu setelah memakan sepotong keju. Kemudian ia melihat beliau memakan bagian lengan kambing, kemudian beliau langsung menunaikan shalat dan tidak berwudhu lagi.
- Ibnu Abi Umar, dari Anas bin Malik, ia berkata, “Nabi mengadakan walimah atas Shafiyah binti Huyyai dengan kurma dan bubur sawiq (terbuat dari jelai dan gandum.” – {Jelai (atau barley) adalah jenis serealia atau biji bijian yang sudah dibudidayakan sejak ribuan tahun yang lalu}.
- Al-Husain bin Muhammad Al-Bashri, dari Salma, menceritakan bahwa Hasan bin Ali, Ibnu Abbas, dan Ibnu Ja’far pernah menemuinya seraya berkata, “Buatkanlah kami makanan yang disukai Rasulullah, dan beliau menikmati ketika memakannya”. Salma berkata ‘Wahai anak anakku sekarang kalian tidak akan menyukainya’. Mereka berkata, ‘Benar, tapi buatkanlah kami makanan itu’. Kemudian Salma berdiri dan mengambil gandum, lalu dimasak dan diolah dalam periuk, lalu dituangkan sedikit minyak, dan beliau menumbuk lada dan ketumbar lalu menyuguhkannya kepada mereka, sembari berkata, ‘Inilah diantara makanan yang disukai Rasulullah dan beliau menikmati ketika memakannya’.”
- Mahmud bin Ghailan, dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, “Rasulullah pernah datang menemui kami, lalu kami menyembelihkan seekor kambing. Lalu beliau bersabda, ‘Sepertinya kalian tahu kalau kami suka daging’.”
- Ibnu Abi Umar, dari Jabir, ia berkata, “Suatu hari Rasulullah keluar rumah dan aku ikut menemani beliau. Rasulullah menemui seorang perempuan dari kalangan Anshar. Perempuan itu menyembelihkan domba dan Rasulullah memakannya. Kemudian perempuan itu menyuguhkan sepiring kurma matang dan beliaupun memakan sebagiannya. Setelah itu Rasulullah berwudhu untuk melaksanakan shalat zuhur, beliau shalat kemudian pergi, lalu peremtuan tadi membawakan sisa makanan daging domba kepada beliau dan beliaupun memakannya. Kemudian beliau shalat ashar tanpa berwudhu terlebih dahulu.”
- Al-Abbas bin Muhammad Ad-Duriy, dari Ummul Mundzir, ia berkata, “Rasulullah bersama Ali masuk ke rumahku. Saat itu kami mempunyai tandan kurma mentah yang digantung. Rasulullah dan Ali pun memakannya. Beliau berkata, ‘Cukup, kamu sedang sakit, wahai Ali’. Lalu Ali pun duduk, sementara Rasulullah masih makan. Aku membawakan silq (lobak) dan gandum untuk mereka, dan Nabi berkata kepada Ali, ‘Kalau yang ini, makanlah. Makanan ini cocok untukmu’.”
- Mahmud bin Ghailan, dari Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata, “Nabi SAW pernah datang ke rumahku sembari bertanya, ‘apakah kamu menyimpan makanan?’ Aku menjawab, ‘Tidak’. Lalu beliau berkata, ‘Kalau begitu aku berpuasa saja’. Pada suatu haru beliau datang kepadaku dan aku katakan, ‘Wahai Rasulullah, kita diberi hadiah’. Beliau bertanya, ‘Apa itu’? Aku menjawab, ‘Makanan yang terbuat dari mentega, kurma dan tepung’. Beliau berkata, ‘Aku tadi berpuasa’. Aisyah berkata, ‘Kemudian beliau makan’.”
- Abdullah bin Abdurrahman, dari Abdillah bin Salam, ia berkata, “Aku melihat Rasulullah mengambil sekerat roti gandum lalu beliau meletakkan kurma diatasnya seraya bersabda, ‘Ini adalah lauknya ini’, lalu beliau memakannya.”
- Abdullah bin Abdirrahman, dari Anas, bahwa Rasulullah menyukai ats-tsuflu, Abdullah berkata, “Yakni, apa yang tersisa dari makanan”.
ooOoo
.jpg)