Seri “Mencintai Nabi SAW Lebih Dekat”
Ringkasan Kitab Syamail Al-Muhammadiyah
Karya Imam At-Tirmidzi, Terbitan Ummul Qura.
(Terbit Setiap Jum’at Selama Momentum Mauludun Nabiy)
Diasuh Oleh Saifuddin A. Rasyid
Materi sesi ini merupakan bagian dari : Bab 14 Pedang Rasulullah (5 hadis), Bab 15 Baju Perang Rasulullah (2 hadis), Bab 16 Helm Besi Rasulullah (2 hadis), Bab 17 ‘Imamah (Serban) Rasulullah (5 hadis), dan Bab 18 Izar (Sarung) Rasulullah (4 hadis).
Pedang Rasulullah
- Muhammad bin Basysyar, dari Anas, berkata bahwa bagian atas gagang pedang Rasulullah terbuat dari perak
- Muhammad bin Syuja’ Al-Baghdadi dari Ibnu Sirin, berkata; “Aku membuat pedangku seperti pedang Samurah bin Jundub, dan Samurah meyakini bahwa ia membuat pedangnya seperti pedang Rasulullah, bentuknya seperti pedang Bani Hanifah, bagian ujungnya melengkung”.
Baju Perang Rasulullah
- Abu Sa’id Abdullah bin Sa’id Al-Asyaj, dari Zubair bin Awwam, berkata: “Pada perang Uhud Nabi SAW mengenakan paju perang..”
- Ibnu Abi Umar, dari As-Saib bin Yazid, bahwa pada perang Uhud Rasulullah memakai dua baju besi, dan beliau memakai keduanya secara lengkap.
Helm Besi Rasulullah
- Qutaibah bin Sa’id dari Anas bin Malik, menceritakan bahwa Nabi SAW memasuki kota Makkah dengan memakai helm besi. Kemudian dikatakan kepada beliau, ‘Ibnu Khathal berlindung di kelambu (kiswah) Ka’bah. Maka beliau memerintahkan “bunuhlah dia”.
- Isa bin Ahmad, dari Anas bin Malik menceritakan bahwa Nabi SAW memasuki Kota Makkah pada hari Fathu Makkah dengan memakai helm besi. Setelah beliau melepaskannya datanglah seorang lelaki seraya berkata, “Ibnu Khathal berlindung di kelambu (kiswah) Ka’bah”. Lalu beliau bersabda, “bunuhlah dia”.
Imamah (Serban) Rasulullah
- Muhammad bin Basysyar, dai Jabir, berkata: “Nabi SAW memasuki Kota Makkah pada hari Fathu Makkah dan beliau mengenakan serban berwarna hitam”.
- Ibnu Umar dari ayahnya Amru bin Huraits, ia berkata: “Aku melihat Nabi SAW berkhutbah dan mengenakan serban hitam”
- Mahmud bin Ghailan.. menyampaikan bahwa Nabi SAW berkhutbah di hadapan jamaah dan beliau mengenakan serban berwarna hitam.
- Harun bin Ishaq Al-Hamdani, dari Ibnu Umar menceritakan bahwa Nabi SAW apabila memakai serban membiarkan ujung serbannya diantara kedua bahunya.
- Yusuf bin Isa dari Ibnu Abbas menceritakan bahwa Nabi SAW berkhutbah di hadapan umat, dan beliau mengenakan serban dan serbannya terkena minyak rambut.
Izar (Sarung) Rasulullah
- Ahmad bin Mani’ dari Abu Burdah berkata: “Aisyah memperlihatkan kepada kami pakaian yang telah kumal dan izar (sarung) yang kasar seraya berkata, ‘Rasulullah SAW wafat dengan mengenakan kedua pakaian ini.”
- Mahmud bin Ghailan dari Asy’ats bin Sulaim berkata: “Aku mendengar bibiku menceritakan dari pamannya”, ‘ketika Aku berjalan di Kota Madinah tiba tiba ada orang di belakangku seraya berkata: ‘tinggikan sarungmu, sesungguhnya hal itu lebih mendekatkan kepada ketaqwaan’. Ternyata orang itu adalah Rasulullah. Aku pun berkata kepada beliau, “wahai Rasulullah, ini hanya jubah malha (pakaian berwarna hitam dan putih). Rasulullah menjawab, “bukankah engkau punya teladan pada diriku?’. “Lantas aku melihat melihat izar beliau hanya sampai pertengahan betis beliau.”
- Suwaid bin Nashr, dari Ilyas bin Salamah dari ayahnya berkata: “Usman bin Affan memakai izar yang setinggi setengah betisnya. Usman berkata: ‘demikianlah izar Nabi SAW’.”
- Qutaibah bin Sa’id dari Huzaifah bin Al-Yaman, ia berkata: “Rasulullah memegang otot betisku atau otot belis beliau lalu bersabda: ‘inilah batas kain izar. Jika engkau enggan maka boleh kebawah lagi. Jika engkau masih enggan juga maka tidak ada hak bagi sarung pada mata kaki’.”
ooOoo
.jpg)